ASAL MULA DESA TELUK MESJID


Jembatan Teluk Mesjid,yang sekarang menjadi icon Kecamatan Sungai Apit
         Teluk mesjid merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Sungai apit, kabupaten Siak. Teluk mesjid adalah desa kecil yang lebih jelas lagi terletak di pinggiran sungai, Teluk mesjid memanglah sebuah desa terkecil yang ada di kecamatan Sungai apit, tapi desa tersebut merupakan desa yang paling makmur diantara desa-desa tetangga, desa tetangganya yaitu, desa Merambai, Parit makmur, Dan Perincit. Walaupun ada desa tetangga yang bernama parit makmur, tetapi, belum bisa dikatakan bahwa penduduknya terkenal dengan kemakmurannya, Namun diantara desa-desa yang ada di kecamatan sungai apit ,Teluk mesjid merupakan salah satu desa yang dianggap sebuah desa yang terkenal penduduknya ramah lingkungan, serta penduduknya yang terkenal dengan kemakmurannya.
       Didesa Teluk mesjid tersebut umumnya bermata pencarian sebagai Nelayan dan Petani.  Penduduk Teluk mesjid atau Sekecamatan Sungai apit pada dasarnya bersuku bahasa melayu, jika adapun sekarang orang Cina, Nias, Batak ,itu hanyalah pendatang  dari luar untuk berdagang maupun mencari nafkah sebagai petani Kelapa sawit.
       Pada zaman dahulu desa teluk mesjid ini dirintis oleh seseorang yang bernama Abdull Muthalib, ia adalah orang yang pertama kali yang memberi nama tersebut. Desa ini diberi nama Teluk mesjid karena, pada masa dahulu sebelum berkembangnya desa ini ada seseorang yang menemukan sebuah bangunan  yaitu sebuah mesjid yang sederhana
        Mesjid ini bisa dilihat hanya orang-orang yang melewati jalur sungai saja dengan menggunakan sampan atau perahu, sedangkan orang yang melewati jalan darat belum tentu bisa melihat secara jelas keberadaan mesjid tersebut, karena kondisi jalan nya yang belum diperbaharui, serta banyak semak-semak yang harus di tebas terlebih dahulu, jadi pada dasarnya mesjid itu tidak terlihatkan karena banyak semak yang menutupi bangunan tersebut. Hingga penduduk tidak menyadari asal muasal mesjid tersebut,sampai sekarang penduduk desa ini tidak mengetahui siapa yang membangun mesjid tersebut, dan ada seseorang kiai yang bisa dikatakan mempunyai panca indra ke enam yang bisa melihat mahkluk halus, dia melihat bahwa dimesjid itu berpenghuni beberapa mahkluk halus yang beriman, seperti kiai-kiai atau seorang ulama yang dikepalanya mengenakan serban putih yang melilit dikepalanya.
          beberapa mahkluk halus itu selalu mengerjakan shalat 5 waktu maupun shalat sunah, hinggga kiai yang mempunyai panca indra ke 6 ini selalu menyelidiki mesjid itu, dan melihat mahkluk halus itu selalu berzikir dan membaca al-quran,  ada penduduk desa itu mengira bahwa mesjid ini dibangun oleh orang-orang dulu yang tidak ada rumah makanya beliau membangun mesjid dengan tujuan untuk kepentingan bersama dalam mendirikan tempat ibadah tersebut. Dengan kesepakatan bersama berdiri tegaklah sampai sekarang mesjid  itu .
dan ada pula yang mengira bahwa mesjid itu dibangun oleh mahkluk halus, dengan alasan tertentu  hingga saat ini mesjid itu  tidak ada penghuninya.hal ini dapat dilihat dari kondisi mesjid yang sudah amat tua dan rapuh serta tidak terpelihara.
         Mesjid yang terletak diteluk ini berada di pembelokan jalan atau tikungan yang mempunyai akses jalan atau pintu masuk untuk menghubungkan wilayah industry Tanjung Buton, Siak, serta Dumai dan lainnya, yang jalannya masih kecil dan masih diselimuti dengan pepohonan yang besar. Dan pada masa itu setelah ditemukannya sebuah bangunan mesjid yang tidak diketahui siapa yang membangunnya, masyarakat mulai memusyawarahkan tentang pemekaran desa dengan berubahnya zaman yang makin canggih dan modern penduduk desa itu mulai melestarikan desa kecil ,sekaligus untuk peresmian nama desa yang yang telah diberikan oleh Abdul Mutalib tersebut, hingga pada akhirnya penduduk pun menyetujui pendapat dari Abdul Mutalib.
         Maka desa tersebut diberi nama Teluk mesjid, yaitu sebuah bangunan mesjid yang sederhana yang ditemukan diteluk tepi sungai yang sealiran dengan sungai Siak tersebut yang  kira-kira pada tahun 1970-an  yang tampa diketahui siapa yang membangunnya serta siapa yang menjadi pengurusnya selama mesjid itu didirikan. Dengan berkembangnya zaman setelah diresmikannya desa tersebut masyarakat mengusulkan untuk mengalihkan mesjid tersebut diseberang jalan dengan tujuan, untuk memperbaiki mesjid yang tua itu hingga menjadi lebih baik lagi sehingga bisa direnofasi dan diurus serta bisa di jadikan tempat beribadah sesungguhnya bagi penduduk desa itu, dan dengan tujuan supaya mesjid itu tidak ikut runtuh bersamaan dengan tanah yang ada ditepi sungai tersebut.
         Dengan makin berkembangnya zaman desa Teluk mesjid menjadi lebih banyak penduduknya dan disertai dengan perbaikan dan pembersihan jalan hingga kini tempat lalu lintas tidak hanya disungai yang menggunakan sampan saja, tetapi berkendaraan didarat pun sekarang sudah bisa. Didesa teluk mesjid ini telah berdiri sebuah jembatan yang magah menyeberangi sungai Siak yang dibangun oleh Kabupaten Siak yang diberi nama Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.
.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geografis Kecamatan Sungai Apit